Kamis, 28 Juni 2012

Paper? Wow :D

Mungkin hanya satu kata yang pantas buat semester 4 ini, GILA!!! Mulai dari dosen yang buat dag dig dug, materi yang bikin "Wow", tugas yang enggak berhenti-berhenti, semuanya hanya ada di semester 4!! hahahaha :D
Pertama, ada mata kuliah "Fiqih Muamalat Kontemporer" dengan dosen Pak Azharuddin. Dalam mata kuliah ini, setiap mahasiswa harus buat makalah + power point tentang masalah baru yang terjadi dalam masalah muamalah. Satu mahasiswa satu problem, eh tapi ada juga yang satu problem ada 2 mahasiswa. Dan gue, gue sendirian dengan problem yang entahlah gue pun baru dengar problem itu, udah gitu dipresentasiin didepan kelas sendiri pula, ('_'!|)
Kedua, ada mata kuliah "Statistik-2" dengan dosen Pak Nadra. Dari awal belajar statistik sama pak Nadra, kita udah pada dag dig dug, terutama gue. Secara gue paling enggak mudeng sama yang namanya hitung-hitungan. Makin takut lah gue. Pernah kita satu kelas kena marah gara-gara disuruh nanya, tapi kita enggak ada yang nanya. Ada sih sebenarnya yang nanya, tapi yaa gitu, tetap aja kena omel, marah,  ('_'!|) sebenarnya kita mau nanya, malah banyak banget yang mau ditanya. Mungkin karena saking banyaknya yang mau kita tanyai, kita sampai bingung apa yang mau kita tanyain, dan karena kita enggak ngerti semua, ('_'!|) enggak berhenti sampai disitu. Dan yang paling buat kita tercengang adalah "Buat Paper"!!!! Wooohoo :D
Enggak berat sih sebenarnya, tapi yaa kita sedikit agak tercengang, :)
Disini lah banyak suka duka nya, hmmm kalau bisa dibilang inti dari cerita di blog ini, bahahaha B')
Mulai dari "nginep" di PU sampai tuh PU tutup, bahkan sampai diusir karena PU harus tutup dan kita masih disana. Belum lagi harus begadang malamnya demi mendapatkan data yang up to date, selain itu mencari teori yang terkait dengan judul paper kita. Ditambah lagi dengan judul yang harus ganti-ganti sesuai dengan teori yang ada di makro ekonomi. Dan itu lah salah satu nya yang buat kita "Nyesek". Gimana enggak nyesek coba, disaat paper udah mau selesai dari jauh-jauh hari, ternyata model ekonomi yang kita jadiin judul malah ditolak, dengan alasan tidak sesuai dengan teori Makro Ekonomi dan tidak sesuai dengan kenyataannya, -_____-
Selain itu, kalau judul yang kita pakai sama dengan judul teman, uuggghhrrrrr itu tuh rasanya nyesek se nyesek nyesek nya, :"(( dan itu gue alamin sendiri!!! Disaat model ekonomi gue diterima sama dosennya, ternyata itu model ekonomi sama dengan teman gue, ggrrrrrr :"(( judul gue pun pernah ditolak mentah2 sama beliau, -_____________- paper itu hanya sebagai syarat buat ikut UAS, UAS nya pun beda lagi, hohohoho :O
Dan alhamdulillah hari ini, Kamis, 28 Juni 2012, paper gue selesai dengan judul "Pengaruh Inflasi, SBIS dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR)" lega banget rasanya, akhirnya setelah berminggu-minggu "Kencan" dengan Paper, makan pun tak enak, tidur pun tak nyenyak karena terus kepikiran paper (L.E.B.A.Y) Bahahahaha B)
Ketiga, ada mata kuliah Sosiologi Ekonomi, setiap kali mata kuliah ini, kita pada dag dig dug, takut di suruh jelasin, hahahaha dosennya paling seneng nunjuk-nunjuk mahasiswa nya buat jelasin apa maksud dari kata-kata yang ada di buku atau bapak dosennya melontarkan pertanyaan, hahahaha :D
Keempat, mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Dan gue enggak suka pelajaran sejarah, dari dulu sampai sekarang yang namanya "Sejarah" gue paling enggak ngudeng, -_-
Itu suka duka di semester 4, yaaaa walaupun berat dan bahkan gue lebih sering ngeluh, tapi dibalik itu semua, gue ambil hikmah nya. Toh ini juga demi kemajuan gue, cita-cita gue, dan untuk masa depan gue, :D Dosen pun memberikan tugas agar kita bisa belajar dan punya gambaran tentang apa yang akan kita hadapi kedepannya hmm bisa dibilang persiapan kita sebelum benar-benar terjun ke dunia yang menyebut dirinya sebagai dunia "Pekerjaan" :D

Jumat, 22 Juni 2012

Sebuah Kata

    Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dengan diri kita kedepannya. Saat ini mungkin kita merasakan kebahagiaan, tapi kita tidak pernah tau besok kita masih bisa bahagia atau malah merasakan kesedihan. Biarkan semua nya berjalan sesuai dengan apa yang sudah digariskan Allah untuk kita. Disini bukannya pasrah, hanya menerima, dalam arti mensyukuri segala apapun yang telah Allah berikan bahkan yang akan Allah berikan untuk kita. Dalam hidup memang terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, disaat kita menginginkan A, Allah malah memberikan B, begitu pun sebaliknya. Kebanyakan dari kita justru malah terjatuh dengan keadaan seperti itu (termasuk diri gua sendiri #eeaa curcol, hahaha) Sebenarnya Allah selalu mempersiapkan segala sesuatu nya untuk makhluk nya itu hal-hal yang indah walaupun dengan cara yang tidak kita inginkan. Malah terkadang itu yang terbaik untuk diri kita sendiri, tapi kita tidak pernah sadar akan hal itu. Dalam keadaan seperti itu kita lebih banyak mengeluh dari pada bersyukur.
     Allah tidak pernah memberikan yang buruk untuk kita umat-Nya. Allah selalu memberikan yang baik-baik untuk kita umat-Nya. Allah selalu sayang dengan kita, namun cara memberikannya kepada kita lah yang berbeda dengan umat-Nya. Kalo manusia memberikan ataupun menunjukkan rasa sayang, cinta dengan cara-cara yang indah, kalau Allah dengan cara memberikan cobaan dan masalah kepada kita. Allah memberikan itu semua karena Allah tau kita mampu melewati itu semua, melewati cobaan dan masalah itu semua kepada kita. "Allah tidak akan pernah memberikan cobaan dan masalah di luar batas kemampuan kita." Kita sering terlena dengan kesedihan yang kita rasakan, kita lupa bahwa Allah selalu ada untuk kita. Intinya: "Serahkan semua nya sama Allah. Libatkan Allah dalam segala masalah ita. Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. Allah pasti akan selalu ada untuk kita."

Kamis, 21 Juni 2012

Bersyukurlah


Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar. Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu. Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih. Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan.
Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut.
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif. Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu.

sumber: iphincow.wordpress.com

Only Hope - Secondhand Serenade


My beating heart is getting tired  
Tonight it feels like it's on fire  
And I'm driving all alone  
My hand is on my phone  
Waiting for you to call me  
Please pick up the phone and call me  
Cause I'm lonely and my mind is aching  
Can't you see I'm for the taking

You are my only hope  
But you're so far 
And you are my only hope 
So come back home from where you are
 
I see your face on everyone
Like the constant beating of the sun  
Right on my skin 
I'm suffering without you 
I'm tired i reach for my stereo 
It's starting to sound real close to home 
And I cant bear to sleep here without you

You are my only hope  
But you're so far 
And you are my only hope 
So come back home from where you are

Just come back home 
From where you are 
Just come back home

Sometimes I feel like I was mistaken 
You must be an angel 
Sit down and teach me what life was all about 
I see myself changing no longer a stranger 
You gave me a reason to never die

You are my only hope  
But you're so far 
And you are my only hope 
So come back home from where you are

Sabtu, 16 Juni 2012

Hanya Sebuah Kutipan

Saat semua terasa menyesakkan, tidak tahu mau apa lagi, maka hanya menunggu dan berharap hal terakhir yang bisa dilakukan. Menunggu. Berharap.

“Kau tahu, Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan.”

“Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan.”

“Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kaupamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu.”

“Daun yang jatuh tak pernak membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.”

"Tidak ada yang hilang dari sebuah kenangan. Tidak ada yang pergi dari hati."

-Tere Liye-

My Everything ♥ ♥

Disini, gue Dhoni ingin bercerita tentang sosok seseorang yang selama ini jadi panutan, idola, penyemangat, contoh, guru, semuanya lah. Seseorang yang selama ini gue kagumi, sayang, cinta. Sosok seseorang yang menurut gue Cowok TERGANTENG, TERKECE di dunia!!! Iyap, siapa lagi kalau bukan Ayah!!! :D

Ayah . . .

Ayah lahir 49 tahun yang lalu, tepatnya 24 Desember 1963. Ayah lahir dari keluarga yang hmm bisa dibilang tidak berkecukupan, ayah nya Beliau (Read: Kakek gue) hanya seorang tukang becak, dan ibu nya hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Ayah terlahir sebagai anak tunggal (sebenarnya, beliau punya saudara kandung, tetapi Allah berkehendak lain. Alhasil takdir Allah menuliskan Ayah sebagai anak tunggal). Semasa ayah masih kecil (lupa umur berapa), Ibunya meninggal dunia, tinggallah ayah dengan nenek nya (Read: Uyut gue). Karena ketunggalannya (What the meaning with "Ketunggalannya?") itu lah ayah sangat di manja dengan ayahnya. Apapun yang ayah gue mau, selalu dituruti, selalu dikabulkan kemauannya. Ayah itu orangnya adil dalam segala hal, hal nya pun hal yang positif, segala sesuatunya harus jelas, perfectionis, paling benci dengan yang namanya "kotor", segala sesuatu nya itu harus rapih, enggak boleh berantakan, enggak suka dengan yanng namanya keramaian.
Ayah . . .

Ayah itu tipe orang tua yang sangat-sangat bijaksana. Beliau benar-benar orang yang paling mengerti keadaan anak-anaknya. Ayah penyemangat yang baik, ayah pendengar yang baik, ayah orang tua yang very very perfect!!! Disaat gue down, ayah selalu kasih gue suntikan semangat. Kebijaksanaan ayah yang selalu buat gue bangga memiliki seorang ayah seperti beliau. Ayah tidak pernah memaksakan keinginan dan kemauannya kepada kami anak-anaknya, beliau selalu menyerahkan semua keputusan kepada anak-anaknya. Beliau hanya memberikan gambaran, pandangan tentang apa yang akan kita pilih atau tidak kita pilih, selebihnya ayah menyerahkan sepenuhnya kepada kita. Apapun yang kita pilih, ayah akan selalu mendukung selama pilihan kita itu dianggap baik oleh ayah.

Ayah . . .

Hobi ayah itu membaca, belajar, hal apapun akan ayah pelajari!! Ayah masih sangat-sangat semangat dalam belajar. Dirumah, buku-buku yang paling banyak, yaaa buku-buku ayah, kitab-kitab ayah. Gue? Hahahaha jangan kalian tanya itu deh, pasti kalian tahu sendiri jawabannya, :D Pernah yah waktu ayah pergi haji, pulangnya itu oleh-oleh yang paling banyak itu KITAB ayah!! Udah gitu, mendingan deh kalau beli kitab nya satu, ini mah malah sekali beli sampai 5 jilid, udah gitu tebel-tebel banget lagi kitab nya. Belum lagi kalau ada teman ayah yang pergi haji, pasti temannya ayah itu ngasih oleh-oleh buat ayah kitab, tahu aja lagi yak tuh temennya ayah, --" Ayah, ayah, tapi gue bangga sama hobi ayah, karena dari situ lah ayah bisa membiayai keluarga, disamping profesinya sebagai seorang guru. Pada dasarnya ayah itu orangnya pendiam, ayah enggak pernah mengungkapkan apa yang beliau rasain,  ayah selalu memendam semua itu. Ayah enggak pernah menunjukkannya kepada kami semua.

Ayah . . .

Orang bilang, dikeluarga yang paling mirip dengan ayah, ya gue, apalagi sifat jelek nya ayah. Sifat jeleknya ayah = sifat jeleknya gue. Ada yang bilang juga mukanya gue mirip sama ayah (Masa??) Dulu, gue sama ayah itu enggak deket, bisa dibilang hubungan gue sama ayah jauh (termasuk sama Umi). Kita hanya berinteraksi seperlu nya, jarang banget yang namanya bercanda, main ledek-ledekan, intinya kita benar-benar jauh. Dulu, ayah lebih dekat dengan kakak gue, ayah lebih sering terbuka ke kakak dari pada sama umi, apalagi gue. Tapi semua itu berubah saat kakak akhirnya menikah, dan gue yang akhirnya harus tinggal jauh dari rumah (Read: Kost) karena harus kuliah yang juga memang sangat jauh dari rumah. Semenjak itu, ayah jadi lebih sering hubungin gue, menanyakan kepulangan gue kerumah, begitu pun gue, gue jadi lebih sering cerita tentang ini itu ke beliau, jadi lebih sering komunikasi, ledek-ledekan, Keadaan berubah 180 derajat, :D

Ayah . . .

Dalam hidup, ayah contoh gue, ayah panutan gue, ayah semangat gue. Ayah selalu mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, ayah enggak pernah letih mengajarkan kita, membimbing, mengayomi. Ayah orang TERHEBAT dalam hidup gue setelah seorang IBU. Gue selalu kecewain Ayah, Umi. Gue sering buat Ayah sedih, khawatir, sakit, tapi ayah selalu memaafkan semua nya, ayah selalu menerima segala kesalahan-kesalahan gue. Ayah, orang yang selalu mengajarkan kita untuk tidak pernah lelah dalam menghadapi setiap masalah dalam hidup. Ayah, orang yang dengan kesabaran ekstra nya selalu mau memaafkan setiap kesalahan-kesalahan kita, selalu sabar menghadapi segala keegoisan anak-anaknya. Dia selalu meyakinkan kita, orang yang selalu yakin "Kita Bisa" melewati dan menjalani semua nya. Sosok seseorang yang selalu tersenyum apapun keadaannya, seseorang yang memiliki mental sekuat baja. Semua ayah di dunia ini, mereka adalah ORANG-ORANG TERHEBAT. Tidak ada laki-laki hebat selain menjadi seorang AYAH!!! Terimakasih ayah, we love you so much, terimakasih engkau telah menjadi ayah kami yang sangat-sangat baik, menjadi contoh, panutan yang baik buat masa depan kami. Terimakasih ayah atas kasih sayang yang telah bahkan selalu engkau curahkan kepada kami tanpa henti. Engkau rela banting tulang demi membiayai kami, pendidikan kami. Terimakasih atas apa yang telah engkau korbankan kepada kami. Kami bangga telah memiliki seorang ayah sepertimu.

Ayah . . .

Maafkan lah segala kesalahan-kesalahan kami, keegoisan kami, perkataan-perkataan, perbuatan kami selama ini kepadamu. Kami yang sering mengabaikan segala nasihatmu, membuatmu marah, sedih, sakit. Maafkan kami ayah. Teruslah menjadi panutan kami, contoh kami, idola kami. Bimbing kami terus ayah, ajari kami, jangan pernah berhenti memberikan kami pelajaran hidup yang nantinya akan menjadi bekal untuk kami. Jangan berhenti menyayangi kami ayah, jangan pernah letih mengajari kami hal-hal baik. Jangan pernah letih melakukan itu semua kepada kami.

Aku Hanyalah Sebuah Akar


Wahai bunga  yang kemerah-merahan, ketahuilah aku hanyalah sebuah “Akar” ...

“Aku adalah akar. Aku tak punya mahkota mewah layaknya bunga. Warnaku pun tak menarik untuk disanjung dan dipuja, serta aroma tubuhku tak pernah sewangi sang bunga yang sanggup memikat lebah, kumbang, burung kecil penghisap madu, bahkan manusia. Aku memang bukan bunga, aku bukan bunga yang dapat meliuk gemulai seiring dengan terpaan angin, lepaskan segenggam penat jagad nan padat. Aku bukan bunga yang kerap jadi sumber inspirasi bagi para pengagum seni.

Aku juga bukan daun, yang tak kalah unik dari bunga, bentuk dan warna khasnya sering pula jadi incaran. Aku bukan dauh yang melengkapi penampilan tarian bunga, mewakili sang bunga untuk menghias batang-batang pohon, dan pesona rimbunnya sanggup melepas lelah sang pengembara.

Aku adalah akar! Aku tertimbun di bawah tanah, dan diatas sana ribuan kaki menginjakku tanpa kenal sopan santun. Jangankan untuk memuji wajahku, melirik saja tidak. Aku memang tak kelihatan. Bahkan kadang, waktu sepertinya terlalu sempit untuk sekedar menganggapku ada. Aku nyaris terlupakan.

Aku memang hanya akar. Ya, aku akar! Tubuhku berdiri atas bulu-bulu halus detector yang mendeteksi keberadaan air dan zat hara. Juga pembuluh-pembuluh yang bertugas mengantar zat hara, untuk kemudian dimasak pada klorofil daun dalam proses fotosintesis, lantas hasil masakannya kelak diedarkan ke seluruh organ tubuh, hingga sang pohon dapat bertahan hidup.

Aku akar. Aku tak perlu menjadi daun ataupun bunga, karena aku adalah akar! Meski kumbang dan kupu-kupu itu tak pernah menghampiriku. Tak pula pernah kudengar sekelumit pujian untukku. Tapi aku puas jadi akar. Karena aku adalah akar yang selalu mencari air untuk bunga dan daun. Bahkan air untuk kelanggengan usia sang pohon. Bukan hanya air setetes, melainkan kuingin sedanau, bahkan samudera raya. Setiap hari kujalani tugas mulia ini dengan tulus. Semoga selalu ada kabar gembira bagi daun dan bunga, sehingga bisa kutitipkan gurat senyum bahagiaku untuk awan putih dan langit tinggi. Sampaikanlah salam manis buat semilir sejuk angin dan kupu cantik itu, dariku: “AKAR”