Selasa, 13 November 2012

They Are . . .


Di minggu pagi, gue lihat berita disalah satu stasiun televisi swasta yang meliput tentang anak bayi, balita yang nasib nya kurang beruntung. Dari situ gue langsung kepikiran sesuatu tentang mereka, hati gue langsung tersentuh melihat mereka, walaupun saat itu gue melihatnya tidak secara langsung, dan hanya melihat dari sebuah televisi. Apa yang ada dalam pikiran mereka para orang tua yang tega ngelakuin itu? Tega membuang darah daging mereka sendiri??? Tega membuang ANAK mereka sendiri?? Itu anak lho, bukan sampah, bukan benda layak buang!! Itu pemberian Tuhan!! Harusnya kita bersyukur saat Tuhan memberikan kita amanah berupa seorang anak, harusnya kita bahagia. Masih banyak diluar sana orang-orang yang mengharapkan Tuhan memberikan amanah itu kepada nya, masih banyak orang-orang diluar sana yang berharap mendapatkan seorang anak.
Tapi apa yang dilakuin mereka yang justru lebih dulu mendapatkan kesempatan mengemban amanah itu? Mereka justru menyia-nyiakannya. Mereka dengan perasaan tanpa dosa, dengan perasaan tanpa bersalah sedikit pun, dengan tangan ringan, perasaan yang mungkin udah MATI, dengan mudahnya, dengan gampangnya membuang, menelantarkan mereka. Dimana perasaan kalian para orang tua???? Dimana rasa iba kalian sama darah daging kalian sendiri??? Dimana?? Itu anak kalian lho, kalian sendiri yang berbuat!! Perlakuan kalian justru lebih hina dari binatang. Binatang pun masih bisa buat melindungi anak mereka, darah daging mereka.
Mereka, tanpa dosa, tanpa tau apa-apa dipaksa oleh keadaan harus menanggung beban kehidupan yang berat, sulit. Yang seharusnya di usia mereka yang masih sangat sangat belia, mereka merasakan kasih sayang dari orang tua kandung mereka, orang tua yang telah melahirkan mereka, tapi semua itu justru mereka dapat dari orang lain, dari orang yang berhati sangat baik mau mencurahkan kasih sayangnya untuk mereka yang bukan anak kandung nya sendiri.
Mereka, enggak ada bedanya dengan kita yang mungkin lebih beruntung karena tidak bernasib sama seperti mereka. Tapi bukan berarti kita pun lebih baik segalanya dari mereka. Mereka sama seperti kita, punya harapan dan cita-cita. Tuhan udah mengatur segalanya, bahkan bisa jadi mereka yang justru lebih baik dari kita, lebih menghargai kehidupan dari pada kita yang punya segalanya tapi justru malah menyia-nyiakan apa yang udah kita punya. Seharusnya keadaan mereka kita jadikan wadah untuk kita selalu bersyukur, menghargai kehidupan yang kita punya dengan.
Wajah-wajah mereka yang ceria, selalu penuh senyum yang membuat hati gue miris, membuat hati gue iba. Dibalik itu semua, tanpa mereka tau apa yang sebenarnya terjadi dengan hidup mereka. Wajah-wajah tanpa dosa itu hanya tau mereka terlahir ke dunia karena memang harapan dari orang tua mereka, tapi apa kenyataannya? Yang mereka tau, orang tuanya yang merawat, menyayangi, mengasihi mereka. Bukan, bukan orang tua kandung mereka, bukan!! :"(

Kamis, 08 November 2012

Because, We Are FAMILY =D


     Cerita ini berawal dari sebuah peristiwa saat gue pertama kali masuk kuliah, pertama kali menyandang gelar sebagai seorang “Mahasiswi”. Sebuah peristiwa yang mengharuskan gue harus bolak-balik ke bagian Akademik di Fakultas. Biasanya siswa baru masuk, entah itu SD, SMP, SMA, dan pastinya juga Universitas itu kan ada ya yang namanya pembagian kelas, ada list nama-nama untuk kelas ini kelas itu. Tapi itu enggak gue alamin saat pertama kali masuk kuliah, pertama kali menyandang status sebagai “Mahasiswi”!! Saat tanggal 20 September 2010 (2 tahun lalu) dengan perasaan senang karena akhirnya gue lulus SMA, karena akhirnya gue jadi “Mahasiswi”, dan juga dengan perasaan sedih karena jauh sama Bapak-Umi (saat itu bapak baru banget keluar dari rumah sakit) gue melangkahkan kaki gue menuju kampus, masuk kelas, kejar cita-cita. Sebelumnya yaa tau lah yaa, nyari nama gue, masuk kelas manakah gue?? Melototin list sana-sini, mulai dari kelas A-E, urut satu-satu, berharap terselip nama indah gue, tapi apa yang terjadi?? Enggak ada satu pun dari kelas-kelas itu tertulis nama gue, iya Fathiyah Romdhoni. Berkali-kali gue baca tuh list nama-nama, yakali gitu gue kelewat, tetap aja enggak ada nama gue, -___-

     Tapi untungnya, karena itu hari pertama masuk kuliah, jadi kita para mahasiswa-mahasiswi baru ikut kuliah umum di ruang teater lantai 6. Dan disitu orang yang pertama kali gue kenal adalah “Zaenatul Abadiyah” dan “Rahma Putri Islami”. Nasib gue sama si Putri sama, sama-sama enggak ada nama di setiap kelas, dengan baik hati, Zae menawarkan untuk masuk ke kelas A, kelas Zae. Dikelas A gue pun kenalan lah sama si “Ika Kartika” huahaha sing cocok abdi teh sama sia, huahahaha =D setelah beberapa hari gue urus absen dibagian akademik, finally, keputusan akhir, gue disuruh masuk kelas C! Saat itu pikiran gue adalah, “Gue harus kenalan lagi dong sama anak-anak dikelas C? Orang baru lagi dong?” hooaaahh, =( Orang yang pertama kali gue kenal di kelas C itu si Upi, hahaha iya Upi, disitu gue ngeliat Upi sebagai sosok yang sombong, jutek, ah nyebelin deh, L kemudian ada Wilda. Nah dia ini yang sampai sekarang malah jadi sahabat gue, =D hihihi. .

     Akhirnya, seiring berjalannya waktu, gue pun mulai bisa beradaptasi sama keadaan kelas C, mulai kenal mereka, mulai akrab sama mereka, tapi jujur di tahun-tahun pertama gue masih suka canggung sama keadaan kelas, sama mereka pun enggak jarang gue masih suka ngerasa canggung. Okeh, skip! Hingga akhirnya, saat di semester 4 lah mulai keakraban, kekompakan, kekeluargaan mulai terjalin, mulai gue rasain, dan gue mulai enjoy dengan mereka, mulai comfort dengan mereka. Gue pun mulai ikut liburan bareng sama mereka. Tapi justru kekompakan, keakraban, kekeluargaan yang gue rasain itu terjadi saat semester 5 ini.

     Hal-hal yang buat gue kangen sama PS C itu sifat jahil mereka, semakin hari kejahilan mereka semakin menjadi-jadi. Mulai dari ngumpetin tas, sepatu, binder, atau benda-benda lain lah, bajak-bajak status BBM, Twitter, Facebook, ngirim photo-photo mereka yang ngebuat kita ngakak tanpa sepengetahuan orangnya, dan sifat GILA lainnya. Ada aja hal yang dijadiin trending topic anak-anak kelas, panggilan-panggilan “aneh” yang buat ngakak pula. Gue, dipanggil “Dorce” dan Zilah “Cilok”, Utin “Oti” sama Linda. Syifa Nisfiyani dengan panggilan akrabnya “Sipeng”, Apip “Ncess”, Robi “Oe, Obe”, Nadi “H.Sulam”, Eki “Kodok”, Fajri “Bagoy”, Aisyah “Wahoi”, bahahahaha B-) bahkan yang baru-baru ini, Utin “Ashanty Takarini”, Aisyah “Siti Aurel”, Sipeng “Syahripeng”, dan Nadi “Nadi Azriel Rizaldi” huaahahahahaha ngakak abis lah ini, =))

     Itu belum seberapa, untuk masalah bajak pembajakan, enggak boleh ada handphone nganggur. Liat ada handphone nganggur, langsung tuh tangan-tangan jahil bergerak. Bahkan sampai ada yang nanya serius tentang status bajakan, *EEh huahahaha agak gimana gitu yaa?? =D saat ada masalah kemari, kita selesain bareng-bareng, sama-sama cari solusi yang terbaik, :D *salut-terharu* itu mungkin ya puncak kekompakan PSC, :”) bahkan sampai soal UTS – UAS pun bisa kita ketahui, huahahaha

     Dari mulai gue yang canggung, bête, enggak betah sama keadaan PSC, bahkan sekarang kata-kata itu berubah menjadi “Enjoy” – “Comfort” – “Bangga” jadi bagian PSC. Semua yang kita lakuin, kegilaan, kejahilan yang kita lakuin, itu semua karena kita satu, karena kita SAHABAT, karena kita KELUARGA. Iya, karena kita KELUARGA, Because, We Are Family, =D <3

Rabu, 07 November 2012

Pagi


     Diantara potongan 24 jam sehari, bagiku pagi adalah waktu yang paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga jauh di kaki gunung. Pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampau lagi. Pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi. Malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan nafas tertahan.

   Bagi orang-orang yang selalu bersyukur, rutinitas seperti pagi yang datang setiap hari adalah salah-satu anugerah terbaik yang membuanya berterima-kasih.

     Bagi orang-orang yang selalu mengeluh, rutinitas seperti pagi yang tiba setiap hari adalah seolah siksaan, hukuman di atas dunia, maka dia selalu mengeluh apa saja, rusak setiap pagi miliknya.

     Bagi orang-orang yang tidak peduli, maka rutinitas seperti pagi hari untuk yang kesekian kali ini juga tidak peduli pada orang2 tersebut. Tetap akan datang.

post: Tere Liye - Sunset Bersama Rossie

Sebuah Keprihatinan

“A, punya lagu Smash yang I Heart You enggak?” Ninis (Sepupuh gue)
“Enggak salah dengar gue?” piker gue saat itu.
“Smash? I Heart You? Apaan tuh? Lagu?” Tanya gue seketika
“Iiihh Aa mah enggak gaul, iya itu lagu boyband.”
“Dih? Eh, anak kecil enggak boleh dengerin lagu-lagu kaya gitu!!”
“Enak tau a lagu nya. Punya enggak?”
“Enggak punya. Emang kamu ngerti de apa artinya I Heart You?”
Reaksi sepupuh gue saat itu hanya TERSENYUM, ya tersenyum. Hufft apa pula ini maksudnya?? -__-
“Anak kecil itu lagu nya ya lagu anak kecil. Jangan lagu orang dewasa kamu dengerin!”
“Biarin, wooo” :p
Gue? “No Respon” -___-
     Saat percakapan itu terjadi, sepupuh gue baru kelas 5-6 SD. Coba bayangin, anak kelas 5-6 SD!! Masih kecil banget, istilahnya belum cukup umur, belum baligh!! Tapi apa yang terjadi?? Dewasa sebelum waktunya! Itu hanya contoh kecil dari apa yang sebenarnya terjadi di zaman sekarang, bahkan ada yang lebih parah dari itu. Anak-anak zaman sekarang nih, padahal usia mereka masih sangat belia, tapi mereka udah kenal tuh yang namanya pacar-pacaran, cinta-cintaan. Bahkan nih yaa kalau diperhatiin, justru lebih parahan mereka dari pada orang dewasa yang sebenarnya. Aiiihhh zaman apa pula ini???    -_____-  
     Dulu nih ya, disaat gue masih anak-anak, masih kecil, gue enggak pernah tuh nanya-nanya kaya gitu sama mereka yang udah dewasa. Jangankan nanya, ngerti pun enggak gue sama hal-hal kaya gitu. Dulu itu, yang ada dalam pikiran gue sama anak-anak yang lain hanya “Main-Main-Main-Main”. Enggak ada tuh pikiran buat pacar-pacaran, cinta-cintaan, atau apalah itu yang kelakuan orang dewasa. Kita juga enggak kenal tuh sama lagu-lagu orang dewasa yang katanya mah lebih banyak “Galau” nya (Eh dulu itu Galau udah ada belum ya?), malah nih yaa, kita lebih senang nyanyiin lagu “Bintang Kecil”, “Ambilkan Bulan Bu”, “Balonku Ada Lima”, “Bintang Kejora”, lagu-lagu nya Trio Kwek-Kwek, Chikita Meidy, “Anak Gembala”, banyak deh, pokoknya tuh yang lagu anak-anak. Terus juga dulu itu kita nih ya pada main “Galaxing”, “Petak Umpet”, “Bola Gebok”, “Teprak”, “Karet”, “Sirihku Sirih Kuning”, “Do Mi Ka Do”, dan masih banyak lagi. Nah kalau anak sekarang, apa mereka kenal permainan seperti itu? ENGGAK!!! Permainan mereka lebih modern, bahkan untuk anak yang istilah nya “baru lahir kemarin” aja permainannya udah I-Pad, Tab, Blackberry, ah apalah itu macam-macam gadget zaman sekarang. Jangankan main gadget itu, tau juga enggak dulu gue, -_____- (Belum ada mungkin tepatnya).
     Jujur, prihatin banget gue sama kondisi anak-anak zaman sekarang. Mereka seakan kehilangan, eh bukan seakan lagi, tapi sudah kehilangan masa kekanak-kanakan mereka. Mereka kehilangan masa-masa paling bahagia dalam kehidupan mereka. Mereka dipaksa menjadi anak dewasa sebelum tiba waktu nya. Mereka di paksa mengenal apa yang seharusnya, sepatutnya tidak mereka kenal. Di usia mereka yang masih belia, yang seharusnya mereka bisa belajar ini itu, mengasah rasa keingintahuan mereka akan ilmu-ilmu pengetahuan, tapi mereka harus merelakan masa-masa itu hilang dalam kehidupan mereka hanya karena sebuah kondisi zaman yang GILA!! Mereka lebih senang dengan hal-hal yang berkaitan dengan dunia orang dewasa daripada hal-hal yang berkaitan dengan dunia mereka sendiri.
     Zaman sudah berubah jauh, sangat jauh. Anak-anak yang sejatinya hanya anak-anak kini telah berubah, terlebih akan sebuah pola pikir serta kelakuan mereka. Majunya perkembangan teknologi, perkembangan zaman, harus mereka bayar dengan hilangnya masa anak-anak mereka, masa-masa terindah dalam kehidupan, masa-masa paling bahagia dalam hidup. Sungguh ironi semua kenyataan ini.
     Namun, tidak sepenuhnya kita menyalahkan perkembangan-perkembangan yang terjadi  saat ini. kita lah yang seharusnya sadar akan hal itu. Kita lah yang seharusnya merubah kehidupan mereka, merubah pola pikir mereka. Kita lah yang seharusnya peduli kepada mereka, mengembalikan masa anak-anak mereka, kita lah yang seharusnya peduli dengan perubahan itu, kita lah yang seharusnya bergerak. Mengembalikan perkembangan mereka sesuai dengan perkembangan anak-anak seharusnya.

Minggu, 14 Oktober 2012

One More Night - Maroon5




You and I go hard at each other like we're going to war
You and I go rough, we keep throwing things and slamming the door
You and I get  so damn dysfunctional, we stopped keeping score
You and I get sick, yeah, i know that we can't do this no more

But baby there you go again, there you go again, making me love you
Yeah, i stopped using my head, using my head, let it all go
got you stuck on my body, on my body, like a tattoo
And now I'm feeling stupid, feeling stupid, crawling back to you

So i cross my heart and i hope to die
That i;ll only stay with you one more night
And i know i said it a million time
But i'll only stay with you one more night

Trying to tell you "no" but my body keeps on telling you "yes"
Trying to tell you to stop, but your lipstick got me so out of breath
I'd be waking up in the morning, probably hating myself
And i'd waking up, feeling satisfied but guilty as hell

But baby there you go again, there you go again, making me love you
Yeah, i stopped using my head, using my head, let it all go
got you stuck on my body, on my body, like a tattoo
And now I'm feeling stupid, feeling stupid, crawling back to you

So i cross my heart and i hope to die
That i;ll only stay with you one more night
And i know i said it a million time
But i'll only stay with you one more night

Yeah, baby give me one more night

But baby there you go again, there you go again, making me love you
Yeah, i stopped using my head, using my head, let it all go
got you stuck on my body, on my body, like a tattoo
Yeah, yeah, yeah, yeah

So i cross my heart and i hope to die
That i;ll only stay with you one more night
And i know i said it a million time
But i'll only stay with you one more night

Sabtu, 14 Juli 2012

Harry Potter and the Sorcerer's Stone

Harry Potter hidup sebagai anak biasa di keluarga paman dan bibinya setelah saat ia masih bayi ditinggalkan di depan rumah mereka oleh Albus Dumbledore. Orang tuanya dibunuh oleh penyihir hitam yang sangat kuat bernama Voldemort namun ia menghilang saat mencoba membunuh Harry. Oleh keluarga Dursley, ia diperlakukan semena-mena karena keluarga Dursley tidak ingin Harry dan orang lain tahu bahwa mereka adalah keluarga dari penyihir.Kehidupan Harry berubah saat rumahnya dibanjiri surat sampai mereka harus mengungsi namun akhirnya Rubeus Hagrid dari Hogwarts mengantar sendiri surat tersebut yang merupakan undangan bersekolah di Hogwarts. Harry Potter akhirnya mengetahui kepopulerannya di dunia sihir saat berkunjung ke Diagon Alley, perbelanjaan para penyihir dan Gringotts, bank sihir. Di Gringotts, Hagrid juga melaksanakan tugas untuk mengambil sebuah benda kecil yang amat rahasia.Dalam perjalanan ke sekolahnya dengan Hogwarts Express, Harry bertemu beberapa anggota keluarga Weasley yaitu Ronald Weasley, si kembar Fred dan George Weasley, dan Percy Weasley. Sebelumnya, di stasiun ia bertemu Molly Weasley, ibu mereka, dan Ginny Weasley. Selain itu, terdapat pula Hermione Granger, Neville Longbottom, serta Draco Malfoy.Di Hogwarts, mereka diseleksi ke dalam satu dari empat asrama oleh Topi Seleksi.
Harry, Ron, Hermione, dan Neville masuk ke asrama yang mempunyai reputasi terbaik, Gryffindor, sedangkan Malfoy masuk ke Slytherin, tempat berbagai penyihir hitam.Hari-harinya di Hogwarts terdiri dari berbagai pelajaran sihir namun yang paling dibencinya adalah Profesor Snape, guru Ramuan dan terdapat pula guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, Profesor Quirrell. Harry juga secara istimewa masuk dalam tim Quidditch Gryffindor.Cerita bergulir tentang percobaan pencurian di lokasi yang sama dengan barang yang diambil Hagrid serta Harry yang menemukan Cermin Tarsah. Berbagai kejadian terjadi dan menunjukkan seseorang berusaha mencuri Batu Bertuah dengan tersangka Snape. Rahasia ini hanya diketahui Harry, Ron, dan Hermione.Namun, setelah mengatasi berbagai rintangan, yang ditemukan berusaha mencuri adalah Quirrell yang ditumpangi Voldemort. Usahanya menghalangi pencurian berhasil dan Gryffindor memenangkan piala asrama.

Minggu, 08 Juli 2012

Trip To Ujung Genteng, Waterfall Cikaso, and Puncak With PS-C

     Minggu 1 Juli 2012 kemarin gue *eh kita warga PS-C holiday cuy ke Ujung Genteng - Curug Cikaso - Puncak #hhaassekk :D. Tadi nya itu gue, Wilda, Ulil, Elly, enggak mau ikut, dikarenakan pertama yaak karena enggak punya doku, kedua gue ber-3 (Wilda, Ulil dan Gue) ada panggilan di Dompet Dhuafa. Karena alasan itu, kita sempat ngerencanain liburan sendiri, berenang di Ocean Park pulangnya gaya-gayaan mau buat puding sama brownies sekalian nginep dirumah nya Wilda, tapi apa daya karena pertimbangan ini itu akhirnya liburan yang kita rencanakan sendiri pun gagal dan akhirnya kita lebih memilih ikut liburan bareng anak-anak kelas #Yeeaayy \(^o^)/
     Tapi sebelum akhirnya kita berangkat ke Ujung Genteng, dihari terakhir uas gue, Wilda, Elly, Utin, Sipeng, Melly dan Aisyah liburan duluan, yaak liburan kecil-kecilan lah, :D kita berenang ~(','~)(~',')~ Yak itung-itung ngelepas beban paper yang akhirnya selesai di hari terakhir uas. Kita berenang dari jam setengah 10 sampai jam setengah 2, hebat yekan kita-kita, berenang berjam-jam sampai kaki kita pada keriput-keriput, sebenarnya sih gue mah ikut-ikutan aja, keren-kerenan aja gitu ikut berenang, berendem di air, padahal mah asli nya gue sama sekali enggak bisa berenang #eeaaa :D
     Tiba dihari Minggu, minggu sore gue berangkat dari rumah ke kampus (read: kosan). Dari pagi si cile udah bawel nanya ini itu, maklum baru kali ini dia ikut, :D dari rumah gue berangkat jam setengah 2, tapi dapat bus nya malah jam setengah 3, *aihhmatee --" okeeh sampai kosan sekitar jam setengah 5an, macet banget cooyy.
"Kita berangkat jam berapa sih ini?" tanya (siapa yak? Lupa gue, yang jelas sih kita semua nanyain itu)
"Kata (siapa yak? Lupa juga gue) abis Isya". Jawab Cile
"Yaudah nanti kita Sholat Isya aja dulu disini". kata Elly
     Sepakat kita sholat Isya dulu di kosan. Setelah itu kita baru cus ke kampus. Sampai kampus gue pikir anak-anak udah banyak yang kumpul dan mobil udah ada, hmm udah siap berangkat lah, tapi ternyata itu jauh diluar dugaan. Masalah anak-anak sih udah banyak yang kumpul, tapi mobil nya itu loh yang belum ada satu pun ~ MENUNGGU!!! Lama nunggu, akhirnya datang juga, tapi hanya 1 mobil yang baru datang. Grrrrr (º̩̩́Дº̩̩̀), sebagian dari kita ikut mobil 1 (Read: 7 orang) dan kita sisa nya harus SABAR MENUNGGU!!! Sejam-dua jam kita masih semangat buat nunggu, masih enjoy, nyantai buat nunggu. Tapi setelah lewat dari jam 11 kita udah mulai boring, kesel, BT, gondok, semua jadi satu, --" sambil nunggu hmm lebih tepat nya sih buat ngilangin BT, kesel karena harus nunggu dan menghibur diri, kita (gue, cila, wilda, hilda, ulil, bang jek, elly, hilda, erik, dan bagoy) nyanyi-nyanyi didepan Bank Mandiri, main ABC 5 Dasar, uno, main apa tuh yak gue enggak tau nama permainannya, pokoknya main jari lah gue bilangnya, :D
     Sampai permainan itu semua selesai,  dan jam sudah menunjukkan pukul 00.00, 2 mobil pun belum datang juga. Bahkan kita sampai tidur-tiduran di depan Bank Mandiri, muka pun udah pada kusut (gue sih terutama) --" malah banyak banget nyamuk, Fadly berkali-kali sms bilang bentar lagi, tapi tuh mobil enggak datang-datang. Bikin kita kesel aja, kalau enggak sebentar enggak usah bilang sebentar!! #Esmosi makanan yang seharusnya buat di tempat liburan, malah udah abis duluan. Sekitar jam 1 fix kita di usir sama satpam UIN, parah, udah bawa tas gede-gede banget, ngantuk, kedinginan pula, dicium-ciumin nyamuk terus, jam 1 lho itu. Fix kita pindah ke masjid Fathullah. Dan disitu kita masih harus nunggu (LAGI) (º̩̩́Дº̩̩̀) sampai akhirnya pas jam 2 mobil datang (Alhamdulillah, akhirnya datang juga \(^o^)/) kita langsung cus ke Puncak - Eh enggak jadi deh, kita langsung ke Ujung Genteng ~(','~)(~',')~
     Sampai di sana siang, tapi sebelum sampai ada masalah. Mobil yang dibawa Fahmi kejebak di pasir, alhasil kita harus nunggungu lama sampai mobil itu berhasil dikeluarin dari pasir. Alhamdulillah mobil berhasil juga dikeluarin dan kita langsung cus ke tempat penangkaran peyu, aw aw penyu nya minyi-minyi bangeeettt, dan kita nyaksiin 50 anak penyu yang baru banget lahir dilepas ke laut, :))

Kamis, 28 Juni 2012

Paper? Wow :D

Mungkin hanya satu kata yang pantas buat semester 4 ini, GILA!!! Mulai dari dosen yang buat dag dig dug, materi yang bikin "Wow", tugas yang enggak berhenti-berhenti, semuanya hanya ada di semester 4!! hahahaha :D
Pertama, ada mata kuliah "Fiqih Muamalat Kontemporer" dengan dosen Pak Azharuddin. Dalam mata kuliah ini, setiap mahasiswa harus buat makalah + power point tentang masalah baru yang terjadi dalam masalah muamalah. Satu mahasiswa satu problem, eh tapi ada juga yang satu problem ada 2 mahasiswa. Dan gue, gue sendirian dengan problem yang entahlah gue pun baru dengar problem itu, udah gitu dipresentasiin didepan kelas sendiri pula, ('_'!|)
Kedua, ada mata kuliah "Statistik-2" dengan dosen Pak Nadra. Dari awal belajar statistik sama pak Nadra, kita udah pada dag dig dug, terutama gue. Secara gue paling enggak mudeng sama yang namanya hitung-hitungan. Makin takut lah gue. Pernah kita satu kelas kena marah gara-gara disuruh nanya, tapi kita enggak ada yang nanya. Ada sih sebenarnya yang nanya, tapi yaa gitu, tetap aja kena omel, marah,  ('_'!|) sebenarnya kita mau nanya, malah banyak banget yang mau ditanya. Mungkin karena saking banyaknya yang mau kita tanyai, kita sampai bingung apa yang mau kita tanyain, dan karena kita enggak ngerti semua, ('_'!|) enggak berhenti sampai disitu. Dan yang paling buat kita tercengang adalah "Buat Paper"!!!! Wooohoo :D
Enggak berat sih sebenarnya, tapi yaa kita sedikit agak tercengang, :)
Disini lah banyak suka duka nya, hmmm kalau bisa dibilang inti dari cerita di blog ini, bahahaha B')
Mulai dari "nginep" di PU sampai tuh PU tutup, bahkan sampai diusir karena PU harus tutup dan kita masih disana. Belum lagi harus begadang malamnya demi mendapatkan data yang up to date, selain itu mencari teori yang terkait dengan judul paper kita. Ditambah lagi dengan judul yang harus ganti-ganti sesuai dengan teori yang ada di makro ekonomi. Dan itu lah salah satu nya yang buat kita "Nyesek". Gimana enggak nyesek coba, disaat paper udah mau selesai dari jauh-jauh hari, ternyata model ekonomi yang kita jadiin judul malah ditolak, dengan alasan tidak sesuai dengan teori Makro Ekonomi dan tidak sesuai dengan kenyataannya, -_____-
Selain itu, kalau judul yang kita pakai sama dengan judul teman, uuggghhrrrrr itu tuh rasanya nyesek se nyesek nyesek nya, :"(( dan itu gue alamin sendiri!!! Disaat model ekonomi gue diterima sama dosennya, ternyata itu model ekonomi sama dengan teman gue, ggrrrrrr :"(( judul gue pun pernah ditolak mentah2 sama beliau, -_____________- paper itu hanya sebagai syarat buat ikut UAS, UAS nya pun beda lagi, hohohoho :O
Dan alhamdulillah hari ini, Kamis, 28 Juni 2012, paper gue selesai dengan judul "Pengaruh Inflasi, SBIS dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR)" lega banget rasanya, akhirnya setelah berminggu-minggu "Kencan" dengan Paper, makan pun tak enak, tidur pun tak nyenyak karena terus kepikiran paper (L.E.B.A.Y) Bahahahaha B)
Ketiga, ada mata kuliah Sosiologi Ekonomi, setiap kali mata kuliah ini, kita pada dag dig dug, takut di suruh jelasin, hahahaha dosennya paling seneng nunjuk-nunjuk mahasiswa nya buat jelasin apa maksud dari kata-kata yang ada di buku atau bapak dosennya melontarkan pertanyaan, hahahaha :D
Keempat, mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Dan gue enggak suka pelajaran sejarah, dari dulu sampai sekarang yang namanya "Sejarah" gue paling enggak ngudeng, -_-
Itu suka duka di semester 4, yaaaa walaupun berat dan bahkan gue lebih sering ngeluh, tapi dibalik itu semua, gue ambil hikmah nya. Toh ini juga demi kemajuan gue, cita-cita gue, dan untuk masa depan gue, :D Dosen pun memberikan tugas agar kita bisa belajar dan punya gambaran tentang apa yang akan kita hadapi kedepannya hmm bisa dibilang persiapan kita sebelum benar-benar terjun ke dunia yang menyebut dirinya sebagai dunia "Pekerjaan" :D

Jumat, 22 Juni 2012

Sebuah Kata

    Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dengan diri kita kedepannya. Saat ini mungkin kita merasakan kebahagiaan, tapi kita tidak pernah tau besok kita masih bisa bahagia atau malah merasakan kesedihan. Biarkan semua nya berjalan sesuai dengan apa yang sudah digariskan Allah untuk kita. Disini bukannya pasrah, hanya menerima, dalam arti mensyukuri segala apapun yang telah Allah berikan bahkan yang akan Allah berikan untuk kita. Dalam hidup memang terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, disaat kita menginginkan A, Allah malah memberikan B, begitu pun sebaliknya. Kebanyakan dari kita justru malah terjatuh dengan keadaan seperti itu (termasuk diri gua sendiri #eeaa curcol, hahaha) Sebenarnya Allah selalu mempersiapkan segala sesuatu nya untuk makhluk nya itu hal-hal yang indah walaupun dengan cara yang tidak kita inginkan. Malah terkadang itu yang terbaik untuk diri kita sendiri, tapi kita tidak pernah sadar akan hal itu. Dalam keadaan seperti itu kita lebih banyak mengeluh dari pada bersyukur.
     Allah tidak pernah memberikan yang buruk untuk kita umat-Nya. Allah selalu memberikan yang baik-baik untuk kita umat-Nya. Allah selalu sayang dengan kita, namun cara memberikannya kepada kita lah yang berbeda dengan umat-Nya. Kalo manusia memberikan ataupun menunjukkan rasa sayang, cinta dengan cara-cara yang indah, kalau Allah dengan cara memberikan cobaan dan masalah kepada kita. Allah memberikan itu semua karena Allah tau kita mampu melewati itu semua, melewati cobaan dan masalah itu semua kepada kita. "Allah tidak akan pernah memberikan cobaan dan masalah di luar batas kemampuan kita." Kita sering terlena dengan kesedihan yang kita rasakan, kita lupa bahwa Allah selalu ada untuk kita. Intinya: "Serahkan semua nya sama Allah. Libatkan Allah dalam segala masalah ita. Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. Allah pasti akan selalu ada untuk kita."

Kamis, 21 Juni 2012

Bersyukurlah


Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar. Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu. Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih. Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan.
Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut.
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif. Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu.

sumber: iphincow.wordpress.com

Only Hope - Secondhand Serenade


My beating heart is getting tired  
Tonight it feels like it's on fire  
And I'm driving all alone  
My hand is on my phone  
Waiting for you to call me  
Please pick up the phone and call me  
Cause I'm lonely and my mind is aching  
Can't you see I'm for the taking

You are my only hope  
But you're so far 
And you are my only hope 
So come back home from where you are
 
I see your face on everyone
Like the constant beating of the sun  
Right on my skin 
I'm suffering without you 
I'm tired i reach for my stereo 
It's starting to sound real close to home 
And I cant bear to sleep here without you

You are my only hope  
But you're so far 
And you are my only hope 
So come back home from where you are

Just come back home 
From where you are 
Just come back home

Sometimes I feel like I was mistaken 
You must be an angel 
Sit down and teach me what life was all about 
I see myself changing no longer a stranger 
You gave me a reason to never die

You are my only hope  
But you're so far 
And you are my only hope 
So come back home from where you are

Sabtu, 16 Juni 2012

Hanya Sebuah Kutipan

Saat semua terasa menyesakkan, tidak tahu mau apa lagi, maka hanya menunggu dan berharap hal terakhir yang bisa dilakukan. Menunggu. Berharap.

“Kau tahu, Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan.”

“Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan.”

“Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kaupamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu.”

“Daun yang jatuh tak pernak membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.”

"Tidak ada yang hilang dari sebuah kenangan. Tidak ada yang pergi dari hati."

-Tere Liye-

My Everything ♥ ♥

Disini, gue Dhoni ingin bercerita tentang sosok seseorang yang selama ini jadi panutan, idola, penyemangat, contoh, guru, semuanya lah. Seseorang yang selama ini gue kagumi, sayang, cinta. Sosok seseorang yang menurut gue Cowok TERGANTENG, TERKECE di dunia!!! Iyap, siapa lagi kalau bukan Ayah!!! :D

Ayah . . .

Ayah lahir 49 tahun yang lalu, tepatnya 24 Desember 1963. Ayah lahir dari keluarga yang hmm bisa dibilang tidak berkecukupan, ayah nya Beliau (Read: Kakek gue) hanya seorang tukang becak, dan ibu nya hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Ayah terlahir sebagai anak tunggal (sebenarnya, beliau punya saudara kandung, tetapi Allah berkehendak lain. Alhasil takdir Allah menuliskan Ayah sebagai anak tunggal). Semasa ayah masih kecil (lupa umur berapa), Ibunya meninggal dunia, tinggallah ayah dengan nenek nya (Read: Uyut gue). Karena ketunggalannya (What the meaning with "Ketunggalannya?") itu lah ayah sangat di manja dengan ayahnya. Apapun yang ayah gue mau, selalu dituruti, selalu dikabulkan kemauannya. Ayah itu orangnya adil dalam segala hal, hal nya pun hal yang positif, segala sesuatunya harus jelas, perfectionis, paling benci dengan yang namanya "kotor", segala sesuatu nya itu harus rapih, enggak boleh berantakan, enggak suka dengan yanng namanya keramaian.
Ayah . . .

Ayah itu tipe orang tua yang sangat-sangat bijaksana. Beliau benar-benar orang yang paling mengerti keadaan anak-anaknya. Ayah penyemangat yang baik, ayah pendengar yang baik, ayah orang tua yang very very perfect!!! Disaat gue down, ayah selalu kasih gue suntikan semangat. Kebijaksanaan ayah yang selalu buat gue bangga memiliki seorang ayah seperti beliau. Ayah tidak pernah memaksakan keinginan dan kemauannya kepada kami anak-anaknya, beliau selalu menyerahkan semua keputusan kepada anak-anaknya. Beliau hanya memberikan gambaran, pandangan tentang apa yang akan kita pilih atau tidak kita pilih, selebihnya ayah menyerahkan sepenuhnya kepada kita. Apapun yang kita pilih, ayah akan selalu mendukung selama pilihan kita itu dianggap baik oleh ayah.

Ayah . . .

Hobi ayah itu membaca, belajar, hal apapun akan ayah pelajari!! Ayah masih sangat-sangat semangat dalam belajar. Dirumah, buku-buku yang paling banyak, yaaa buku-buku ayah, kitab-kitab ayah. Gue? Hahahaha jangan kalian tanya itu deh, pasti kalian tahu sendiri jawabannya, :D Pernah yah waktu ayah pergi haji, pulangnya itu oleh-oleh yang paling banyak itu KITAB ayah!! Udah gitu, mendingan deh kalau beli kitab nya satu, ini mah malah sekali beli sampai 5 jilid, udah gitu tebel-tebel banget lagi kitab nya. Belum lagi kalau ada teman ayah yang pergi haji, pasti temannya ayah itu ngasih oleh-oleh buat ayah kitab, tahu aja lagi yak tuh temennya ayah, --" Ayah, ayah, tapi gue bangga sama hobi ayah, karena dari situ lah ayah bisa membiayai keluarga, disamping profesinya sebagai seorang guru. Pada dasarnya ayah itu orangnya pendiam, ayah enggak pernah mengungkapkan apa yang beliau rasain,  ayah selalu memendam semua itu. Ayah enggak pernah menunjukkannya kepada kami semua.

Ayah . . .

Orang bilang, dikeluarga yang paling mirip dengan ayah, ya gue, apalagi sifat jelek nya ayah. Sifat jeleknya ayah = sifat jeleknya gue. Ada yang bilang juga mukanya gue mirip sama ayah (Masa??) Dulu, gue sama ayah itu enggak deket, bisa dibilang hubungan gue sama ayah jauh (termasuk sama Umi). Kita hanya berinteraksi seperlu nya, jarang banget yang namanya bercanda, main ledek-ledekan, intinya kita benar-benar jauh. Dulu, ayah lebih dekat dengan kakak gue, ayah lebih sering terbuka ke kakak dari pada sama umi, apalagi gue. Tapi semua itu berubah saat kakak akhirnya menikah, dan gue yang akhirnya harus tinggal jauh dari rumah (Read: Kost) karena harus kuliah yang juga memang sangat jauh dari rumah. Semenjak itu, ayah jadi lebih sering hubungin gue, menanyakan kepulangan gue kerumah, begitu pun gue, gue jadi lebih sering cerita tentang ini itu ke beliau, jadi lebih sering komunikasi, ledek-ledekan, Keadaan berubah 180 derajat, :D

Ayah . . .

Dalam hidup, ayah contoh gue, ayah panutan gue, ayah semangat gue. Ayah selalu mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, ayah enggak pernah letih mengajarkan kita, membimbing, mengayomi. Ayah orang TERHEBAT dalam hidup gue setelah seorang IBU. Gue selalu kecewain Ayah, Umi. Gue sering buat Ayah sedih, khawatir, sakit, tapi ayah selalu memaafkan semua nya, ayah selalu menerima segala kesalahan-kesalahan gue. Ayah, orang yang selalu mengajarkan kita untuk tidak pernah lelah dalam menghadapi setiap masalah dalam hidup. Ayah, orang yang dengan kesabaran ekstra nya selalu mau memaafkan setiap kesalahan-kesalahan kita, selalu sabar menghadapi segala keegoisan anak-anaknya. Dia selalu meyakinkan kita, orang yang selalu yakin "Kita Bisa" melewati dan menjalani semua nya. Sosok seseorang yang selalu tersenyum apapun keadaannya, seseorang yang memiliki mental sekuat baja. Semua ayah di dunia ini, mereka adalah ORANG-ORANG TERHEBAT. Tidak ada laki-laki hebat selain menjadi seorang AYAH!!! Terimakasih ayah, we love you so much, terimakasih engkau telah menjadi ayah kami yang sangat-sangat baik, menjadi contoh, panutan yang baik buat masa depan kami. Terimakasih ayah atas kasih sayang yang telah bahkan selalu engkau curahkan kepada kami tanpa henti. Engkau rela banting tulang demi membiayai kami, pendidikan kami. Terimakasih atas apa yang telah engkau korbankan kepada kami. Kami bangga telah memiliki seorang ayah sepertimu.

Ayah . . .

Maafkan lah segala kesalahan-kesalahan kami, keegoisan kami, perkataan-perkataan, perbuatan kami selama ini kepadamu. Kami yang sering mengabaikan segala nasihatmu, membuatmu marah, sedih, sakit. Maafkan kami ayah. Teruslah menjadi panutan kami, contoh kami, idola kami. Bimbing kami terus ayah, ajari kami, jangan pernah berhenti memberikan kami pelajaran hidup yang nantinya akan menjadi bekal untuk kami. Jangan berhenti menyayangi kami ayah, jangan pernah letih mengajari kami hal-hal baik. Jangan pernah letih melakukan itu semua kepada kami.

Aku Hanyalah Sebuah Akar


Wahai bunga  yang kemerah-merahan, ketahuilah aku hanyalah sebuah “Akar” ...

“Aku adalah akar. Aku tak punya mahkota mewah layaknya bunga. Warnaku pun tak menarik untuk disanjung dan dipuja, serta aroma tubuhku tak pernah sewangi sang bunga yang sanggup memikat lebah, kumbang, burung kecil penghisap madu, bahkan manusia. Aku memang bukan bunga, aku bukan bunga yang dapat meliuk gemulai seiring dengan terpaan angin, lepaskan segenggam penat jagad nan padat. Aku bukan bunga yang kerap jadi sumber inspirasi bagi para pengagum seni.

Aku juga bukan daun, yang tak kalah unik dari bunga, bentuk dan warna khasnya sering pula jadi incaran. Aku bukan dauh yang melengkapi penampilan tarian bunga, mewakili sang bunga untuk menghias batang-batang pohon, dan pesona rimbunnya sanggup melepas lelah sang pengembara.

Aku adalah akar! Aku tertimbun di bawah tanah, dan diatas sana ribuan kaki menginjakku tanpa kenal sopan santun. Jangankan untuk memuji wajahku, melirik saja tidak. Aku memang tak kelihatan. Bahkan kadang, waktu sepertinya terlalu sempit untuk sekedar menganggapku ada. Aku nyaris terlupakan.

Aku memang hanya akar. Ya, aku akar! Tubuhku berdiri atas bulu-bulu halus detector yang mendeteksi keberadaan air dan zat hara. Juga pembuluh-pembuluh yang bertugas mengantar zat hara, untuk kemudian dimasak pada klorofil daun dalam proses fotosintesis, lantas hasil masakannya kelak diedarkan ke seluruh organ tubuh, hingga sang pohon dapat bertahan hidup.

Aku akar. Aku tak perlu menjadi daun ataupun bunga, karena aku adalah akar! Meski kumbang dan kupu-kupu itu tak pernah menghampiriku. Tak pula pernah kudengar sekelumit pujian untukku. Tapi aku puas jadi akar. Karena aku adalah akar yang selalu mencari air untuk bunga dan daun. Bahkan air untuk kelanggengan usia sang pohon. Bukan hanya air setetes, melainkan kuingin sedanau, bahkan samudera raya. Setiap hari kujalani tugas mulia ini dengan tulus. Semoga selalu ada kabar gembira bagi daun dan bunga, sehingga bisa kutitipkan gurat senyum bahagiaku untuk awan putih dan langit tinggi. Sampaikanlah salam manis buat semilir sejuk angin dan kupu cantik itu, dariku: “AKAR”