Disini, gue Dhoni ingin bercerita tentang sosok seseorang yang selama ini jadi panutan, idola, penyemangat, contoh, guru, semuanya lah. Seseorang yang selama ini gue kagumi, sayang, cinta. Sosok seseorang yang menurut gue Cowok TERGANTENG, TERKECE di dunia!!! Iyap, siapa lagi kalau bukan Ayah!!! :D
Ayah . . .
Ayah lahir 49 tahun yang lalu, tepatnya 24 Desember 1963. Ayah lahir dari keluarga yang hmm bisa dibilang tidak berkecukupan, ayah nya Beliau (Read: Kakek gue) hanya seorang tukang becak, dan ibu nya hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Ayah terlahir sebagai anak tunggal (sebenarnya, beliau punya saudara kandung, tetapi Allah berkehendak lain. Alhasil takdir Allah menuliskan Ayah sebagai anak tunggal). Semasa ayah masih kecil (lupa umur berapa), Ibunya meninggal dunia, tinggallah ayah dengan nenek nya (Read: Uyut gue). Karena ketunggalannya (What the meaning with "Ketunggalannya?") itu lah ayah sangat di manja dengan ayahnya. Apapun yang ayah gue mau, selalu dituruti, selalu dikabulkan kemauannya. Ayah itu orangnya adil dalam segala hal, hal nya pun hal yang positif, segala sesuatunya harus jelas, perfectionis, paling benci dengan yang namanya "kotor", segala sesuatu nya itu harus rapih, enggak boleh berantakan, enggak suka dengan yanng namanya keramaian.
Ayah . . .
Ayah itu tipe orang tua yang sangat-sangat bijaksana. Beliau benar-benar orang yang paling mengerti keadaan anak-anaknya. Ayah penyemangat yang baik, ayah pendengar yang baik, ayah orang tua yang very very perfect!!! Disaat gue down, ayah selalu kasih gue suntikan semangat. Kebijaksanaan ayah yang selalu buat gue bangga memiliki seorang ayah seperti beliau. Ayah tidak pernah memaksakan keinginan dan kemauannya kepada kami anak-anaknya, beliau selalu menyerahkan semua keputusan kepada anak-anaknya. Beliau hanya memberikan gambaran, pandangan tentang apa yang akan kita pilih atau tidak kita pilih, selebihnya ayah menyerahkan sepenuhnya kepada kita. Apapun yang kita pilih, ayah akan selalu mendukung selama pilihan kita itu dianggap baik oleh ayah.
Ayah . . .
Hobi ayah itu membaca, belajar, hal apapun akan ayah pelajari!! Ayah masih sangat-sangat semangat dalam belajar. Dirumah, buku-buku yang paling banyak, yaaa buku-buku ayah, kitab-kitab ayah. Gue? Hahahaha jangan kalian tanya itu deh, pasti kalian tahu sendiri jawabannya, :D Pernah yah waktu ayah pergi haji, pulangnya itu oleh-oleh yang paling banyak itu KITAB ayah!! Udah gitu, mendingan deh kalau beli kitab nya satu, ini mah malah sekali beli sampai 5 jilid, udah gitu tebel-tebel banget lagi kitab nya. Belum lagi kalau ada teman ayah yang pergi haji, pasti temannya ayah itu ngasih oleh-oleh buat ayah kitab, tahu aja lagi yak tuh temennya ayah, --" Ayah, ayah, tapi gue bangga sama hobi ayah, karena dari situ lah ayah bisa membiayai keluarga, disamping profesinya sebagai seorang guru. Pada dasarnya ayah itu orangnya pendiam, ayah enggak pernah mengungkapkan apa yang beliau rasain, ayah selalu memendam semua itu. Ayah enggak pernah menunjukkannya kepada kami semua.
Ayah . . .
Orang bilang, dikeluarga yang paling mirip dengan ayah, ya gue, apalagi sifat jelek nya ayah. Sifat jeleknya ayah = sifat jeleknya gue. Ada yang bilang juga mukanya gue mirip sama ayah (Masa??) Dulu, gue sama ayah itu enggak deket, bisa dibilang hubungan gue sama ayah jauh (termasuk sama Umi). Kita hanya berinteraksi seperlu nya, jarang banget yang namanya bercanda, main ledek-ledekan, intinya kita benar-benar jauh. Dulu, ayah lebih dekat dengan kakak gue, ayah lebih sering terbuka ke kakak dari pada sama umi, apalagi gue. Tapi semua itu berubah saat kakak akhirnya menikah, dan gue yang akhirnya harus tinggal jauh dari rumah (Read: Kost) karena harus kuliah yang juga memang sangat jauh dari rumah. Semenjak itu, ayah jadi lebih sering hubungin gue, menanyakan kepulangan gue kerumah, begitu pun gue, gue jadi lebih sering cerita tentang ini itu ke beliau, jadi lebih sering komunikasi, ledek-ledekan, Keadaan berubah 180 derajat, :D
Ayah . . .
Dalam hidup, ayah contoh gue, ayah panutan gue, ayah semangat gue. Ayah selalu mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, ayah enggak pernah letih mengajarkan kita, membimbing, mengayomi. Ayah orang TERHEBAT dalam hidup gue setelah seorang IBU. Gue selalu kecewain Ayah, Umi. Gue sering buat Ayah sedih, khawatir, sakit, tapi ayah selalu memaafkan semua nya, ayah selalu menerima segala kesalahan-kesalahan gue. Ayah, orang yang selalu mengajarkan kita untuk tidak pernah lelah dalam menghadapi setiap masalah dalam hidup. Ayah, orang yang dengan kesabaran ekstra nya selalu mau memaafkan setiap kesalahan-kesalahan kita, selalu sabar menghadapi segala keegoisan anak-anaknya. Dia selalu meyakinkan kita, orang yang selalu yakin "Kita Bisa" melewati dan menjalani semua nya. Sosok seseorang yang selalu tersenyum apapun keadaannya, seseorang yang memiliki mental sekuat baja. Semua ayah di dunia ini, mereka adalah ORANG-ORANG TERHEBAT. Tidak ada laki-laki hebat selain menjadi seorang AYAH!!! Terimakasih ayah, we love you so much, terimakasih engkau telah menjadi ayah kami yang sangat-sangat baik, menjadi contoh, panutan yang baik buat masa depan kami. Terimakasih ayah atas kasih sayang yang telah bahkan selalu engkau curahkan kepada kami tanpa henti. Engkau rela banting tulang demi membiayai kami, pendidikan kami. Terimakasih atas apa yang telah engkau korbankan kepada kami. Kami bangga telah memiliki seorang ayah sepertimu.
Ayah . . .
Maafkan lah segala kesalahan-kesalahan kami, keegoisan kami, perkataan-perkataan, perbuatan kami selama ini kepadamu. Kami yang sering mengabaikan segala nasihatmu, membuatmu marah, sedih, sakit. Maafkan kami ayah. Teruslah menjadi panutan kami, contoh kami, idola kami. Bimbing kami terus ayah, ajari kami, jangan pernah berhenti memberikan kami pelajaran hidup yang nantinya akan menjadi bekal untuk kami. Jangan berhenti menyayangi kami ayah, jangan pernah letih mengajari kami hal-hal baik. Jangan pernah letih melakukan itu semua kepada kami.